Setelah gebraakan smartphone dan tablet

Survei yang dilakukan oleh Pentagon Inspector General (PIG) menghasilkan atau mengeluarkan pernyataan : kebanyakan smartphone dan tablet sekarang tidak menghiraukan privasi dari personal data dan bagaimana usaha untuk melindungi data tersebut. Setiap pengguna smartphone bertanggungjawab atas data pribadi yang disimpan dalam device ersebut, tapi nyatanya device yang banyak dipasaran sekarang ini tidak mendukung kemanan yang dibutuhkan untuk menjaa privasi data pengguna.

Dalam survei yang dilakukan di Akademi Militer Distrik Barat, New York, 15 dari 48 device yang disurvei tidak mendukung/memilikipassword untuk membantu pengguna mengamankan data mereka. Ditemukan juga meskipun ada fasilitas password tapi hanya menggunakan tingkat keamanan yang rendah. Alice Carey, asisten dari PIG menambahkan, bagi setiap warga Akademi Militer salangatlah penting untuk menggunakan smartphone dan gadget yang mungkin mereka gunakan, dikhawatirkan karena penggunaan dilingkungan militer beberapa aplikasi dapat menembus dan mengambil data Militer yang merupakan data strategis dan bersifat sangat rahasia.

Ditemukan juga dalam survey tersebut : lebih dari 14.000 telephon seluler yang digunakan dalam lingkungan militer yang tidak terverifikasi oleh ACIO (Army Chief Information Officer), yang sekarang ini baru Blackberry yang terpantau selain itu masih bebas(tidak terawasi).

Beberapa anggota militer menggunakan smartphone  sebgai media transfer data untuk menyimpan file-file pemerintahan yang bersifat rahasia, hal ini memungkinkan data tersebut bocor seperti yang dilansir di wikileaks.

Pada penemuan terakhir dari survei ini diyakini bahwa para anggota militer pada dasarnya menggunakan sebagai media penyimpanan dengan keamanan tingkat rendah, dan pada kenyataannya smartphone sngat berkembang pesat didunia sekarang ini tapi disayangkan tidak diikuti dengan perkembangan disisi keamanan Militer US (Amerika).

Sekarang tugas besar dari keamanan data militer dalam tiap smartphone prajurit militer mengharuskan pihak Militer untuk menggandeng teknologi smartphone dengan kemampuan yang sekarang dengan menggunakan teknologi pengamanan data yang lebih unggul, sehingga dalam penggunaan sehari-hari data dari tiap prajurit relative lebih aman.

Berikut merupakan bagian yang harus terus dikembangkan untuk menaggapi permasalahan tersebut :

1) Analisis Risiko perangkat mobile - mengetahui risiko yang bisa menghambat keamanan data.

2) Memahami risiko dan setup sebuah komite yang akan mengambil tindakan yang diperlukan terhadap kurangnya keamanan data di militer.

3) Membangun rencana keamanan yang mencakup semua faktor keamanan - faktor keamanan termasuk keamanan awan penyimpanan, manajemen perangkat remote, aplikasi manajemen, laporan audit, menyeka data dari perangkat saat pensiun dan sebagainya.

4) Evaluasi solusi yang memungkinkan
 
5) Melaksanakan solusi tersebut

6) Menilai solusi periodik.

7) Tetap berhubungan dengan teknologi keamanan terbaru di pasar.

Terlepas dari seberapa besar organisasi, jika faktor-faktor di atas tidak ditaati, mungkin mengakibatkan pencurian data yang parah atau kelemahan keamanan di masa depan.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »